Sunday, February 22, 2015

Pressurize Welding Chamber

Peralatan ini dirancang untuk menyediakan lingkungan yang aman di daerah berbahaya. Daerah berbahaya, dalam konteks ini, daerah di mana gas liar (yang mudah terbakar) dapat hadir di area pekerjaan.
Penggunaan peralatan ini merupakan faktor penting dalam mengurangi risiko yang terlibat dengan pekerjaan panas (Hot Work) seperti pengelasan/welding.
Untuk desain Inlet-Outlet Blower menggunakan sistem pneumatic sehingga sama sekali tidak ada aliran elektrik.
Sedangkan material panel dibuat fleksibel sehingga bisa dipasang di area-area structure yang susah dijangkau dan bahan dipilih yang tahan akan panas disempurnakan juga dengan dilapisi oleh material fire blanket di area pengelasan.
Dasar dari peralatan ini adalah Positive Pressure, dimana tekanan udara di dalam Chamber lebih besar dari pada tekanan udara di luar, sehingga kemungkinan gas liar yang masuk bisa diatasi.
Hal ini memungkinkan untuk pekerjaan panas /pengelasan yang dilakukan pada area yang masih beroperasi (tanpa Shutdown).
Pengembangan lebih lanjut dari peralatan ini dilengkapi dengan Damper (Gas Detector Unit) dan Sistem shut-down otomatis, peralatan ini merupakan hasil dari peningkatan Risk Awareness.
Dengan pengembangan di atas maka bisa dipastikan udara yang masuk ke dalam chamber benar-benar aman dari gas beracun dan gas yang mudah terbakar (flammable), meskipun masuk juga akan terdeteksi lebih dini lewat pengaturan/setting pada peralatan GDU dan aliran udara yang masuk secata otomatis terputus.

Pigging


Proses pengolahan yang melibatkan fluida dalam industri kimia banyak melibatkan sistem perpipaan. Dalam industri perminyakan, pipa yang disalurkan berjarak panjang, bahkan sampai ratusan meter. Berbagai jenis pipa dengan berbagai ukuran dipakai untuk menyalurkan minyak mentah dan hasil olahannya dari satu lokasi ke lokasi lainnya.
Pada saat sistem perpipaan bertugas menyalurkan fluida proses, maka keandalan dari sistem pengaliran fluida ini harus terjamin. Hambatan ataupun kemacetan yang terjadi dalam pipa penyalur harus dihindari, agar fluida dapat mengalir dengan lancar.
Untuk mencapai tujuan ini, maka pembersihan bagian dalam pipa harus secara rutin dilakukan.
Pada saat para operator sistem perpipaan menemui masalah pengotoran bagian dalam pipa, terpikirlah untuk meniru cara orang membersihkan kotoran, yaitu dengan mengelap atau menggosok kotoran tersebut memakai benda padat. Benda padat yang dimasukkan ke dalam pipa untuk tujuan pembersihan di kemudian hari terkenal dengan nama pig.
Agar pengertian alat pembersih ini secara ilmiah tidak ditafsirkan denganpengertian lain, maka istilah pigtidak diterjemahkan dan diadopsi apa adanya baik ejaan maupun lafalnya. Selanjutnya dari kata benda pig timbulah turunan kata pigging untuk menyatakan tindakan yang dilakukan dengan benda bernama pig.

Thursday, February 19, 2015

Flange Management

Bolted Flange Joint Integrity, atau lebih dikenal dengan Flange Management.
Dahulu,  Philosofi pengencangan baut torsinya didasarkan pada berapa % yield stress dari baut itu sendiri.
Teori tersebut benar untuk Controlled Bolting dan kurang tepat untuk Flange Management.
Aplikasi Controlled Bolting digunakan untuk Baut Structure, Mounting Machine, dll.
Sedangkan Flange Management aplikasinya pada Bolted Flange Joint yang pada umumnya terdapat Gasket.

Pada umumnya Flange Joint ada 3 jenis yaitu :
- Standard Flange Joint,
- Flange and Spades,
- Wafer Check Type.
Flange Type :
 Gasket juga ada bermacam jenis dari
- RTJ
- Spiral Wound
- Pikotek
- Kamos Gasket
- Gasket2 yang spesial lainnya..


Apa yang terjadi jika pengencangan bautnya hanya mengacu ke % Yield Stress dari Baut itu sendiri ?
Akan sangat egois kalau dalam pengencangan bautnya hanya memikirkan % Yield Stress bautnya saja sewaktu menentukan berapa Torsi Bautnya tanpa memikirkan Type Jointnya dan Gasket yang digunakan.
Seorang Engineer harus memikirkan Factor Type Joint dan Gasketnya sehingga terjadi Integritas (Integrity) yang menjamin umur Joint bisa maksimal sesuai dengan kualitas komponen tersebut (Bolt, Gasket, Flange)

Untuk mencapai integritas tersebut, ada 5 tahapan yaitu
1.Verifikasi, yaitu apakah material2nya sudah sesuai dengan standard? sesuai drawing? sesuai spesifikasi ?
2.Inspection, yaitu pengecekan kualitas Baut,  Gasket,  Flange Face apakah ada cacat atau tidak
3.Assembly, untuk pemasangan ada aturan mainnya tidak asal pasang, yang paling penting adalah kebersihan dan alignment dari Flange to Flange.
4.Torque, Nilainya sangat kompleks. Harus diperhatikan Material Baut,  Size, Type Joint, Jenis Gasket, Lubricat, dll
5.Recommendation, Setelah semuanya telah terpasang,  Apakah teknisi yang melakukan flange management itu berani bertanggung jawab kalau hasil kerjanya safe for operation ? 

Hot Tapping

Hot Tapping

Penghubung pipa cabang pada jaringan pipa terpasang dan pengeborannya dilaksanakan pada saat pipa sedang bertekanan (online).  ANSI B.13, Edisi 1986 – HAL 4

Dimana Hot Tapping dapat dilakukan ?
Pipa / Pipeline, Tangki, Gate Valve yg macet, Master Valve X-Mas Tree, Pemasangan Thermowel, relokasi pipa / by pass, dll.

Hot Tap bisa dilakukan dari segala posisi
Horisontal, Vertikal, Insert dari bawah, Angle Kemiringan (Y)

1. Pre Hot Tap
Pipe inspection : Diameter, Cek Ovality,  Aktual Wall Thickness,  Spesifikasi Material Pipa existing atau yang akan di Hot Tap.
Minimum wall thickness 4.8mm (3/16”) pada titik pengelasan

Pipe Specification : 
- Nominal Size
- Wall thickness
- Design Parameter, Maintenance, Pressure & Temperature
- Working Condition – If different

Branch - Specification : 
- Nominal Size
- Wall Thickness
- Lenght
- Specification Flange / Interface
- Clearence for the machine frame
- Valve - Specification
- Type the ValveBall valve, Actuator
- Actuator Diameter
- Actuator Lenght

2. Persiapan
- Perijinan Hot Tap
- Hot Work permit
- Lokasi Tie in Point / Hot Tap (Space yang cukup untuk pengelasan/pemasangan Fitting, Valve dan Hot Tap Machine)
- Hot Tap Material : Split Tee,  Valve, Gasket, Stud Bolt (Cek Flange Type Rating sesuai dengan accecories-nya)
- WPS,  Sertifikat Welder
- Peralatan : Welding Machine, Hot Tap Machine,  Leak Test (Hydro/N2), NDT (DPT, MPI), Scaffolding, Lifting Equipment
- Consumable : Kawat Las/Electrode AWS E7018 (Low Hydrogen) or equivalent

Untuk mencegah kebakaran direkomendasi diameter kawat las 3.2mm (1/8”) ke bawah untuk material pipa ketebalan di bawah 12.8 mm (1/2“ )

- Safety Equipment

Material Hot Tap
Semua material harus memenuhi standard yang diberlakukan untuk pekerjaan. Material yang diperlukan adalah :
- Split Tee atau Weld-O-Let (Diameter dan ANSI )
- Valves Full Bore ( Diameter dan ANSI )
- Gasket/Packing ( Spiral wound gasket API 601 dengan Ketebalan Minimun 3 mm dan maksimum 5 mm )
- Elektroda/Kawat Las (Low Hidrogen berdasarkan AWS A5.1/A5.5)

Rumus Hot Tap
Pekerjaan Hot tap didasarkan pada rumus desain standard pertambangan MIGAS, SPM 50.42.2-1992/W

P= 2S x t / D x F x E x T
               
Dimana :
P = Tekanan operasi maksimum, psi
S = Kuat ulur minimum spesifikasi, psi ( < 35000 )
t  = Tebal dinding nominal pipa, inch ( Laminasi Wall Thicknees )
D = Diameter luar nominal pipa, inch ( Pipa Existing )
F = Faktor desain tipe konstruksi ( 0,3 )
E = Faktor sambungan memanjang/Longitudinal ( 1 )
T = Faktor penurunan suhu ( 1 pada Suhu 250 degF )

3. Pelaksanaan
- Safety Briefing dan Informasi Step Pekerjaan
- Pembersihan titik area pengelasan
- Fit up & Alignment
- Welding / Jointing Operation (Tack weld, Root Pass, Capping)
- Inspection after Welding : NDT (DPT, MPI) jika dinyatakan OK maka pengelasan Hot Tap Fitting berhasil
- Install Valve, Gasket, Stud Bolt
- Install Hot Tap Machine

- Leak Test (1,5 X MAOP di dalam Pipa)
- Pelaksanaan Hot Tap
- Comissioning